Asal Usul Marga Liu ( 劉 / 刘 )

Liu Gong Quan, Ahli Kaligrafi Terkenal

SUMBER nama marga Liu berasal dari marga Zhan pada zaman dinasti Chun Qiu. Saat itu ada orang yang bernama Zhan Qin yang merupakan seorang pejabat penjara di sebuah daerah bernama Liu Xia. Keturunannya menggunakan nama daerah itu sebagai nama marga.
“Sumber lainnya menyebutkan, sebuah daerah bernama Liu diberikan kepada Kaisar Chu Huai Wang pada zaman Zhan Guo. Dan keturunannya menggunakan nama itu sebagai nama marga,” ujar John, seorang pengamat budaya Tionghoa yang membacakan buku Bai Jia Xing kepada Tribun.
Tokoh dalam marga Liu adalah Liu Zong Yuan, yakni seorang sastrawan terkenal pada zaman Dinasti Tang. Tokoh lain adalah Liu Gong Quan yang merupakan seorang ahli kaligrafi pada zaman Dinasti Tang. Tokoh ketiga yakni Liu Yong, yakni seorang penyair terkenal di Dinasti Song.
Alkisah, sejak kecil Liu Gong Quan sudah senang menulis indah. Ia sering mengikuti lomba menulis dengan anak kecil lainnya dan selalu menang. Sayang, ia berperilaku agak sombong, sehingga sering memuji tulisannya sendiri.
“Saat ia sedang memuji tulisannya sendiri, seorang penjual tahu melintas dan mengatakan jika tulisannya kurang bagus dan lembek seperti tahu yang dijualnya,” paparnya.
Liu pun merasa tak senang dengan kata-kata penjual tahu. Ia mengajak penjual tahu itu berlomba menulis indah dengannya. Tentu saja penjual tahu tak mampu menulis, namun ia mengatakan ada orang lain di ibukota yang mampu menulis indah menggunakan kaki.
“Liu pun bergegas pergi ke ibukota untuk melihatnya. Ia melihat seorang pria tua yang duduk di bawah pohon dan menulis menggunakan kakinya karena ia tak memiliki tangan,” jelas John.
“Liu melihat tulisan pria tua itu sangat indah meski menggunakan kaki. Ia bersujud di depan pria itu supaya diizinkan menjadi muridnya. Tapi pria itu mengatakan, satu-satunya jalan supaya bisa menulis indah adalah dengan terus belajar dan berlatih,” tambahnya.
Akhirnya, Liu mampu menjadi seoranh ahli kaligrafi terkenal dan rendah hati, karena ia tahu kalau belajar itu tak akan pernah berhenti dan jangan pernah merasa puas dengan diri sendiri.


Leave a Comment

Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment.